Pengolahan Air Limbah Industri agar Ramah Lingkungan

Air merupakan sumber kehidupan yang penting bagi semua makhluk hidup di planet ini. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kualitas air telah menjadi semakin tercemar akibat aktivitas industri dan perkotaan.  Setiap perusahaan industri pastinya membutuhkan fasilitas pengolahan air limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Sebagai tanggapan terhadap tantangan ini, PT. Puji Lestari Purnama sebagai perusahaan trading bahan kimia, memperkenalkan Coagulant P-Series, sebuah solusi inovatif untuk pengolahan air limbah yang lebih baik dan peningkatan kualitas air.

Sebelum mengenal solusi dari masalah air, mari kita pelajari karakteristik Air Limbah. Untuk mengetahui karakteristik air limbah baik dari segi fisik, kimia maupun bioligisnya seperti berikut ini.

  1. Karakteristik Secara Fisik

secara fisik air limbah dapat dikenali mulai dari suhu, bau, warna, padatan, seperti berikut ini :

  • Suhu

Air limbah biasanya memiliki suhu yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan. 

  • Warna 

Kenali juga warna air yang terkontaminasi, air akan berubah menjadi kekuningan, kemerahan, kecoklatan, kehijauan, atau bahkan menghitam, tergantung pada jenis zat yang terkandung di dalamnya.

  • Bau

Tuk mengenali air limbah dari bau yang dihasilkan. Air bersih tidak akan menimbulkan bau, limbah memiliki bau karena mengandung zat polutan yang terkandung di dalamnya.

  • Padatan 

Air yang mengandung padatan merupakan salah satu karakteristik dari air limbah. Padatan sendiri merupakan zat padat yang terlarut di dalam air.

  • Karakteristik Secara Kimia

Karakteristik secara kimia dari air limbah dapat dilihat dari kandungan zat yang ada di dalamnya berupa zat organik, gas, berikut penjelasannya

  • Zat Organik

Bahan-bahan organik dalam air limbah terdiri dari senyawa-senyawa seperti karbohidrat, lemak, protein, asam amino, dan lignin. Contoh limbah organik meliputi sisa makanan, sayuran yang membusuk, limbah pertanian seperti jerami atau ampas tebu, limbah peternakan seperti kotoran hewan, serta limbah industri yang mengandung bahan organik, seperti limbah dari pabrik makanan atau pabrik pengolahan kertas.

  • Zat Anorganik

Contoh zat anorganik meliputi logam seperti besi, tembaga, dan seng, serta senyawa anorganik seperti air (H2O), garam (seperti natrium klorida – NaCl), asam (seperti asam sulfurik – H2SO4), basa (seperti natrium hidroksida – NaOH), dan banyak lagi.

Limbah tersebut dapat diatasi dengan Coangulant P-Series, keunggulan Penggunaan Coagulant P-Series : 

  1. Mudah diolah: Salah satu keunggulan utama Coagulant P-Series adalah kemudahannya dalam penggunaan. Dengan petunjuk penggunaan yang jelas, dibantu teknisi PT. Puji Lestari Purnama, pengguna dapat dengan mudah mengaplikasikan coagulant ini dalam proses pengolahan air tanpa kesulitan.
  2. Penggunaan Coagulant yang Lebih Efisien: Coagulant P-Series adalah campuran dari coagulants anorganik dan organik yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi pengendapan partikel-padat di dalam air. Dibandingkan dengan menggunakan coagulants anorganik saja, penggunaan Coagulant P-Series menghasilkan penggunaan coagulants yang lebih rendah.
  3. Penurunan Biaya Total untuk Koagulasi: Penggunaan Coagulant P-Series tidak hanya mengurangi penggunaan coagulants, tetapi juga mengurangi volume lumpur yang dihasilkan. Hal ini mengurangi biaya total untuk proses koagulasi air limbah dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
  4. Endapan yang Lebih Padat: Coagulant P-Series menghasilkan endapan yang lebih padat, yang berarti volume lumpur yang dihasilkan juga lebih rendah. Dengan demikian, biaya transportasi limbah lumpur yang tidak terpakai dapat dikurangi secara signifikan.

Spesifikasi Produk

– Warna: Tak Berwarna

– pH (Larutan 2%): 3,1 – 3,5

– Massa Jenis pada 27,50C: 1,3 ± 0,05

– Sangat Bermuatan Kationik

Dosis dan Penggunaan

Dosis Coagulant P-Series tergantung pada tingkat kekotoran yang terdapat dalam air yang akan diolah. Disarankan untuk mengencerkan coagulant menjadi larutan 5% sebelum penggunaan. Tidak diperlukan tindakan khusus dalam penanganan bahan ini.